Kau yang diam,
: berjalan, berlari, melintas,
Aku memujamu, meski diam adalah jawaban,
Kau adalah keINDAHan, apakah kau tahu ?
Melihatmu: anugrah, , meski tidak banyak waktu mata kita beradu,
Seribu salam melayang, tak kembali, barangkali perlu berucap lisan, agar salam kembali pada genggam,
Ah,
Jika menanti adalah pintu, maka dipintumu aku mengetuk. Meski didadamu satu nama tertanam disana.
Semoga kita kelak bersatu
Tuhan
Mohon Ijabahi inginku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar